Sekolah Tinggi Agama Islam Sumatera (STAIS) Medan bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Medan melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat (PPM) pada tanggal 10-11 Maret 2018. Kegiatan ini difokuskan di Kabupaten Karo, tepatnya pada warga terdampak bencana erupsi Sinabung.
Selain dalam rangka implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, kegiatan ini juga merupakan wujud simpati dan kepedulian STAIS terhadap warga yang menjadi korban erupsi Sinabung. Untuk kegiatan ini STAIS mengusung tema “Melalui kegiatan pengabdian masyarakat mari kita tingkatkan solidaritas dan kepedulian kepada sesama”. Ungkap Drs. Darwis Margolang, M.A. (Ketua STAIS).
Kepada media, Ketua Panitia PPM (Hotmatua Paralihan, M.Ag) bahwa inisisatif terlaksananya kegiatan ini pada dasarnya bermula dari keinginan mahasiswa memberikan donasi kepada korban erupsi Sinabung. Lantas ketika hal ini disampaikan pada pihak kampus, tentu saja mendapatkan respon yang sangat baik, bahkan pihak kampus memperluas kegiatan ini menjadi program pengabdian masyarakat.
Rahmat Rifai Lubis, M.Pd.I (Ketua Bid. Program) menyampaikan bahwa program ini dilaksanakan oleh tiga unsur yakni Dosen, Mahasiswa, dan Tim ACT. Program ini memuat beberapa kegiatan yakni, Penyerahan Bantuan bentuk sembako dan buku bacaan kepada warga Desa Perbaji, Kec. Tiganderket. Selain itu terdapat juga kegiatan lain yakni, Pelatihan Bilal Mayit serta Pembinaan mental spritualitas umat bagi warga Desa Raya Berastagi, Kec. Brastagi.
Dalam sambutannya, Serasi Pelawi (tokoh masyarakat Perbaji) menyambut baik kegiatan ini, dan sangat mengharapkan agar kegiatan ini terus berlanjut di masa-masa yang akan datang. STAIS menyahuti sambutan tersebut dan berjanji untuk menjadikan desa tersebut sebagai desa binaan STAIS. Menurutnya desa-desa yang terkena dampak erupsi Sinabung perlu untuk dirangkul, sebab riskan dengan pendangkalan akidah dan pemahaman agama.